DIGITAL ENTREPRENEURSHIP

 Nama                                                 : Maria Manurung

Program Studi / Kelas                     : Pendidikan Administrasi Perkantoran / B

 

DIGITAL MARKETING / DIGITAL ENTREPRENEURSHIP

Pengertian Entrepreneurship 

Entrepreneurship (kewirausahaan) adalah suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan. Istilah entrepreneurship berasal dari bahasa Inggris yang diserap dari bahasa Prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Sedangkan entrepreneur adalah seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha. Entrepreneurship adalah segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.

Kutipan dari Jean Claude Juncker, disebutkan bahwa:

“The internet and digital technologies are transforming our world. Digital technology has to be our future.” Artinya, bahwa peran internet dan teknologi digital telah mengubah dunia saat ini. Semula beberapa media konvensional sudah dianggap lebih mutahir, namun seiring perkembangan zaman, maka internet dan teknologi telah berhasil menguasai, memiliki dan mengubah pola perilaku konsumen. Jadi, jika ingin menguasai masa depan maka kita harus menguasai digital teknologi.

Disamping itu, teori Darwin juga mengatakan bahwa orang-orang yang sukses, berhasil dan yang dapat memenangkan sebuah pertempuran itu adalah bukan yang paling kuat, paling besar tetapi mereka yang bisa beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Maka, dengan berbagai perubahan yang terjadi, mau dan tidak mau kita harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Termasuk juga mampu beradaptasi terhadap digital teknologi yang berkembang pesat.

Kemudian, mengapa digital marketing itu penting untuk dipelajari dan menjadi pertimbangan bagi para pelaku wirausaha?

Dari data tahun 2019, sekitar 268.2 juta jiwa populasi manusia di Indonesia, terlihat bahwa sebanyak 150.0 juta jiwa penduduk telah melakukan penetrasi terhadap penggunaan internet. Keseluruhan dari pengguna internet ini sudah aktif menggunakan sosial media, dan yang menggunakan sosial media tercatat sebanyak 150.0 juta jiwa dan mereka mengakses media sosial dan menggunakan mobile phone sebanyak 130.0 juta jiwa. Hampir 80% pengguna sosial media dan aktif di sosial media menggunakan handphone/mobile phone untuk mengakses internet atau memanfaatkan sosial media.

Atau dapat dikategorikan bahwa hampir seluruh manusia menggunakan mobile phone dan mobile phone bukan lagi sebuah barang mewah karena setiap orang telah menggunakannya.


(sumber: https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-internet-indonesia-2019/)

Satu tahun berlalu, yaitu masuk ke tahun 2020, total populasi manusia meningkat 1.1% atau sekitar 2.9 juta jiwa, pengguna mobile phone meningkat 4.6% atau sekitar 15 juta jiwa, pengguna internet meningkat 17% atau sekitar 24 juta jiwa, dan yang aktif menggunakan sosial media meningkat 8.1% atau sekitar 12 juta jiwa.


 
(sumber: https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2019-indonesia-january-2019-v01)

Kemudian, berapa lama orang-orang menggunakan mobile phone, internet atau sosial media dan lain sebagainya? Dari data tahun 2019 dijelaskan bahwa orang Indonesia menggunakan internet sekitar 8 jam 36 menit per hari, menggunakan sosial media sekitar 3 jam 26 menit per hari, menggunakan televisi untuk menonton sekitar 2 jam 52 menit per hari dan mendengarkan musik menghabiskan waktu 1 jam 22 menit per hari. Ini adalah data tahun 2020, dan mungkin setiap orang menggunakan sosial media dan lain sebagainya lebih banyak dari waktu yang telah di catat. Kemungkinan, setiap orang menghabiskan seluruh waktu sehari untuk menggunakan mobile phone, internet, televisi, mendengarkan lagu dan lain sebagainya.


(sumber: https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2019-indonesia-january-2019-v01)

Kemudian, tahun 2019 tercatat pengguna-pengguna sosial media seperti whatsapp, youtube, instagram, line, twitter dan lain sebagainya.


(sumber: https://www.slideshare.net/DataReportal/digital-2019-indonesia-january-2019-v01)

Hal ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para pelaku usaha. Mereka dapat mengelola ataupun memasarkan produk usahanya menggunakan platforms sosial media yang tersedia. Hal ini dapat di refleksikan kepada diri kita sendiri. Tentunya empat teratas dari yang terdata pastinya ada di handphone kita masing-masing. Karena, handphone zaman ini sudah canggih dan dapat digunakan untuk instalasi berbagai platform sosial media. Seperti, youtube, whatsapp, facebook, instagram dan lain sebagainya. Hal ini menjadi sebuah pertimbangan untuk memasangkan iklan di setiap media sosial yang tersedia sebagai sarana saluran pemasaran atau pendistribusian barang dagang usaha.

Selanjutnya, dijelaskan beberapa data atau fenomena yang dihadapi dan tetap menjadi pertimbangan mengapa wirausahawan muda perlu memandang penting, untuk aktif merancang sebuah strategi dalam konteks digital marketing. Jika berbicara tentang bagaimana merancang sebuah strategi agar usaha tumbuh dan berkembang, produk lebih dikenal, mampu berdaya saing dengan setiap persaingan yang ada. 



1.    1. SITUATION ANALYSIS (dimana posisi kita sekarang?)

2   2. OBJECTIVES (tujuan)

3.   3.  STRATEGI (bagaimana cara mencapai tujuan?)

4.    4. TACTICS (cara-cara lebih generik untuk mencapai tujuan)

5.    5. ACTIONS (gerakan)

6.  6. CONTROL (memonitor, menilai, memperhatikan) dan kembali ke situasi analisis dan seterusnya.


1.    1. Situation Analysis

Disini dijelaskan “where are we now?”

(dimana posisi kita sekarang?)

Pada situasi ini dijelaskan bahwa adanya:

·         Goal performance (5S) yaitu Sell – Grow sales atau tingkat penjualan, Serve – Add value atau memberikan layanan kepada konsumen, Speak – Get closer to customers atau keefisiensi dalam berbicara memasarkan dan memberikan tawaran, Save – Save cost atau komunikasi email online, transaksi penjualan dan layanan untuk mengurangi biaya staf, cetak dan ongkos kirim, dan Sizzle – Expand the brand online dicapai melalui penyediaan proposisi baru, penawaran baru, dan pengalaman baru secara online termasuk membangun komunitas.

·         Customer insight yaitu tentang bagaimana penilaian atau pandangan konsumen terhadap keberadaan kita.

·         E – marketplace SWOT, dimana kita mengukur kekuatan, kelemahan usaha kita dan peluang atau ancaman kita.

·         Brand perception atau persepsi merek.

·         Internal capatibilities and resources atau kemampuan dan sumberdaya internal.

 

2.    2. Objectives

“Where do we want to be?” (dimana kita berada?)

Kita harus menentukan objektifnya. Disini dituntut bahwa kita akan mengubah arah 5S menjadi seperti apa kedepannya.

3.    3. Srategy

 “How do we get there?” (bagaimana cara untuk mencapainya?)

Disini kita diminta untuk:

·         Segmentation, targeting and positioning – segmentasi, target dan posisi

·         OVP (online value proposition) - terkait kenapa pelanggan harus bisa memilih menggunakan produk ataupun layanan yang di tawarkan.

·         Sequence (credibility before visibility) – bagaimana meningkatkan kredibilitas melalui media digital dan menghasilkan penilaian-penilaian dari pelanggan terhadap pelayanan yang kita lakukan baik penilaian positif maupun negatif. 

·         Integration (consistent OVP) and database – integrasi dan database.

·         Toold (web functionality, e-mail, IPTV etc). – alat media seperti website, e-mail, Internet Protocol Televition dan lain sebagainya)

 

4.    4. Tactics

“How exactly do we get there?” (detail dari stategi)

 

Dijelaskan:

·         E - marketing mix, including: the communications mix, social networking, what happens when? - Bauran pemasaran elektronik, meliputi: bauran komunikasi, jejaring sosial, kapan terjadi
·         Detail of contact strategy – stategi kontak
·         E – campaign initiative schedule – terjadwal
 
5.    Actions
“The detail of tactics, who does what and when”
Dijelaskan:
·         Responsibilities and structures – tanggung jawab dan struktur
·         Internal resources and skills – sumber daya dan keterampilan
·         External agencies – lembaga eksternal

 

6.    6. Control

“How do we monitor performance?” (bagaimana kita memonitor kinerja)

Dijelaskan, bahwa:

·         5S + web analysis + KPI (Key Performance Indicator) – alat ukur perusahaan dalam mencapai tujuan

·         Usability testing/mystery shopper – pengujian kegunaan

·         Custumer satisfaction surveys – survei kepuasan pelanggan

·         Site visitor profiling – profil pengunjung situs

·         Frequency of reporting – frekuensi laporan

·         Process of importing and actions – proses impor dan tindakan


Demikian penjelasan tentang digital marketing. Sekian dan Terimakasih. 





Komentar

Postingan Populer